Selasa, 01 November 2011

Making Peace with The Baby

Pernah dengar soal Baby Blues syndrome? Sindrom yang sering muncul pada ibu yang baru melahirkan ini bisa ditemukan dengan macam-macam tingkat keparahan.

Seleb Amerika, Brooke Shield pernah diberitakan mengalami Baby Blues Syndrome yang cukup parah setelah melahirkan anaknya yang pertama. Jadi ini adalah sindrom yang benar-benar bisa menjangkiti semua newmoms.

Dua atau tiga hari setelah melahirkan, setelah para Oma dan Opa mulai reda dari euforia punya cucu baru, mereka mulai mengurangi frekuensi keterlibatan dalam mengurus my baby Rafa. Baru pertama menghadapi tanggung jawab mengurus bayi sendiri, dan apalagi karena saya kurang dekat dengan anak-anak sejak masih gadis membuat saya sempat mengalami stress diawal-awal kelahiran. Saya pernah menangis tengah malam sambil melihat Rafa yang sedang tidur karena takut kalau dia akan bangun dan saya harus kembali menghadapi tangisannya.

Bekas jahitan yang masih terasa perih, stagen yang ekstra rapat yang bikin kaki makin bengkak, keterbatasan gerak, dada yang nyeri karena baru mulai memproduksi ASI, dan banyak ketidak nyamanan lainnya membuat keadaan terasa makin berat.

love-hate-baby
image source



Hal pertama yang saya lakukan untuk memperbaiki keadaan adalah mencari tahu hal yang paling membuat saya stress dan mencoba mencari solusinya.

Diawal kelahirannya, Rafa masih sering rewel karena tali pusatnya yang belum lepas sempurna atau belum "cuplak" kata orang Jawa. Setiap malam Rafa bisa bangun sampai 3 kali dalam satu jam, menangis karena popok basah atau karena lapar. Punya bayi membuat tidur saya ga nyenyak, dan saya jelas kurang istirahat.

Pelan-pelan saya belajar menyesuaikan jadwal tidur dengan Rafa, belajar cara menyetok susu sehingga bisa langsung diminumkan kalau dia lapar, mempertimbangkan memakai diapers supaya bobonya lebih nyaman dan banyak penyesuaian-penyesuaian lainnya.

Yang saya pelajari adalah setiap permasalahan selalu ada solusinya. Cuma sekali saya menangis karena merindukan hidup saya sebelum jadi ibu, tetapi setelah melihat wajah Rafa, saya tahu bahwa ini adalah harga yang harus saya bayar untuk menikmati kesempurnaan seorang wanita.

Rafa sekarang sudah tiga bulan, tidurnya sudah mulai teratur dari jam 8 malam sampai jam 5 pagi, minum susu sekitar 3 kali disela-sela jam tidur, dan bangun pagi dengan ceria menemani Panda yang siap-siap berangkat ke kantor.

Ada banyak kompromi yang telah dan akan terus saya lakukan bersama Panda untuk membuat semuanya lancar bagi kami, dan saya rasa kerjasama team memang hal yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi bayi yang baru lahir. Yang paling penting adalah menjaga supaya Rafa selalu nyaman dan kami bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya dengan tenang. Bukankan bayi bisa merasalan emosi orang tua terutama Mandanya? Saya rasa ibu yang bahagia akan bisa menularkan aura positifnya kepada si bayi.

Salut kepada Manda-Manda lain yang berhasil melewati fase sulit ini tanpa mengalami baby blues syndrome. Saya akan terus belajar untuk jadi Manda ideal bagi Rafa.
Mohon bimbingannya.. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...